Aku terlambat
Terlambat mengartikan senyum yang selalu terukir indah dilengkungan bibir itu
Aku terlambat
Terlambat menatap dua bola mata yang selalu menatapku dengan penuh kasih
Aku terlambat
Terlambat menarik tangan nya sebagai pertanda aku tak mau dia pergi
Malam ini aku terdiam
Menerka nerka apa yang sedang ku fikirkan
Ku buka lembaran-lembaran lama, Ku baca ulang perlahan demi perlahan
Tanpa ku sadari air mata ini terjatuh
semakin banyak lembaran yang ku buka semakin deras air mata ini mengalir dan membasahi seluruh ruang dipipiku
Apakah ini sebuah penyesalan?
Namun apa yang ku sesali?
Semua terlambat
Semua telah terhenti
Bukan kah ini semua kemauan ku?
Apa yang bisa ku lakukan ?
Setelah mata air menjadi kekeringan
Setelah sebongkah kayu menjadi abu
Setelah awan putih menjadi hujan
Terlebih ketika cinta nya menjadi benci
Air mata ku semakin deras
Batinku berperang hebat
Aku berdiri dari bangku yang sedang ku duduki
Aku berlari dari pijakan kaki yang ku injak sedari tadi
namun....
Sejauh kaki ku berlari aku tetap berada pada ruang yang sama
Ruangan yang gelap dan dingin
Ruangan-Ruangan yang selama ini menjadi saksi bisu antara aku dan dia
Ruangan yang seolah dapat berbicara kepadaku dari setiap sisi sudutnya
Ruangan-ruangan yang dapat menghadirkan wajahnya untuk mengingatkanku akan semua masa lalu itu
Ku buka sebuah pintu yang ku harap dapat menolongku
Namun aku salah membuka pintu
Ku lihat kehidupan nya yang baru tanpa hadirku
kehidupan yang jauh lebih berwarna
kehidupan yang menjadi rasa takutku selama ini
Tuhan .... aku tak mengerti akan semua ini
Aku ingat dia pernah mengatakan bahwa dia cinta
Namun , mengapa ia lebih bahagia disaat aku tak disisinya?
Ini kah kesungguhan arti kata cinta?
Meninggalkan atau ditinggalkan?
Bukankah cinta adalah kebersamaan?
Tuhan ku mohon tuntun aku agar aku dapat keluar dari ruang gelap dan dingin ini
Ku mohon jelaskan padaku hingga aku mengerti akan sebuah kesabaran
Pertemukan aku dengan nya Tuhan
Aku hanya ingin bilang kepadanya jika aku benar-benar merindukannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar